Monday, December 23, 2019

Etika Yang Diabaikan Masayarakat




Banyak mungkin sebagian dari kalian yang sudah lupa etika ketika berada di perantauan karena terbiasa dengan orang-orang bebas akan sopan santun. Contohnya ketika kita leeat di depan orang tua kalau di Jawa kita harus menundukkan badan sambil bilang “nuwun sewu” tapi ketika sudah kehilangan Jawanya lewat di depan orang tua biasa aja ya mungkin ada sopannya bilang permisi tapi badan tegak jalan. Jangan seperti itu ya teman-teman setidaknya kita sebagai manusia masih memiliki adat istiadat yang harus jaga tapi juga etika tidak hanya seperti itu aja ternyata secara umum ya. Mari bahas lebih lanjut!

Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.  Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.

Sebagai cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku manusia, etika memberikan standar atau penilaian terhadap perilaku tersebut. Oleh karena itu, etika terbagi menjadi empat klasifikasi yaitu:

Etika Deskriptif: Etika yang hanya menerangkan apa adanya tanpa memberikan penilaian terhadap objek yang diamati.
Etika Normatif: Etika yang mengemukakan suatu penilaian mana yang baik dan buruk, dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh manusia.
Etika Individual: Etika yang objeknya manusia sebagai individualis. Berkaitan dengan makna dan tujuan hidp manusia
Etika Sosial: Etika yang membicarakan tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial dan hubungan interaksinya dengan manusia lain. Baik dalam lingkup terkecil, keluarga, hingga yang terbesar bernegara.
Klasifikasi diatas menegaskan bahwa etika erat kaitannya dengan penilaian. Karena pada hakikatnya etika membicarakan sifat manusia sehingga seseorang bisa dikatakan baik, bijak, jahat, susila atau sebagainya. Secara khusus etika ada pada prinsip manusia sebagai subjek sekaligus objek, bagaimana manusia berperilaku atas tujuan untuk dirinya sendiri dan tujuan untuk kepentingan bersama.
Ya jadi sekilas etika seperti itu ya teman-teman arti dan jenisnya tapi ada kelanjutannya yaitu secara kehidupan kita sehari-hari entah bersama keluarga, saudara, teman, dan lingkungan lainnya. Ini beberapa etika yang perlu kita pahami dan terapkan.

1. Jika Anda mengatakan, ‘Saya mengundang Anda,’ berarti Anda akan membayar. Jika Anda berkata, ‘Mari kita pergi ke restoran’ maka dalam hal ini, semua orang membayar untuk diri mereka sendiri. Jika seorang pria menawarkan untuk membayar seorang wanita, maka wanita tersebut boleh setuju dan boleh tidak setuju.

2. Jangan pernah berkunjung tanpa menelepon dahulu. Jika seseorang datang untuk berkunjung tanpa peringatan, Anda bisa saja sedang mengenakan jubah mandi dan sedang mengeringkan rambut.

3. Jangan meletakkan ponsel Anda di atas meja di depan umum. Jika Anda melakukan hal ini, Anda menunjukkan betapa pentingnya peran gawai dalam hidup Anda, bagaimana Anda sedang bosan terhadap hal-hal yang sedang terjadi di sekeliling Anda dan Anda siap menghentikan percakapan tak berguna untuk memeriksa akun media sosial Anda.

4. Jangan mengundang seorang gadis berkencan jika Anda hanya akan
memegang gawai Anda sepanjang malam.

5. Seorang pria tidak pernah membawa tas tangan wanita. Namun, ia boleh mengambil mantelnya untuk membawanya ke tempat menggantung jas.

6. Jika Anda sedang berjalan bersama dengan seseorang dan teman Anda menyapa orang yang Anda tidak tahu, Anda juga harus menyapa mereka.

7. Kebanyakan orang percaya bahwa satu-satunya cara yang tepat makan sushi adalah dengan menggunakan sumpit. Namun, ini benar-benar tergantung. Pria, tidak seperti wanita, bisa makan sushi dengan tangan mereka.

8. Sepatu Anda harus selalu bersih.

9. Jangan melakukan percakapan penting di telepon. Jika Anda membutuhkan seseorang untuk diajak bicara, lebih baik untuk bertemu dengan mereka secara pribadi.

10. Jika seseorang menyinggung Anda, Anda tidak harus membalas atau menaikkan suara Anda terhadap orang yang menghina Anda. Jangan rendahkan diri Anda ke level mereka. Tersenyumlah dan tinggalkan orang tersebut dengan sopan.

11. Seorang pria harus selalu berjalan di sebelah kiri wanita. Orang militer adalah satu-satunya pengecualian, karena mereka harus selalu siap untuk memberi hormat.

12. Para pengendara harus mengingat bahwa menyetir genangan air sampai mengenai pejalan kaki adalah perilaku amoral.

13. Sembilan hal yang harus dirahasiakan: umur, kekayaan, pertengkaran keluarga, agama, masalah medis, urusan cinta, hadiah, kehormatan, dan aib.

14. Saat hendak menuju tempat duduk Anda di bioskop, teater, atau aula konser, Anda harus berjalan menghadap orang-orang yang sudah terlebih dahulu duduk. Pria berjalan di depan wanita.

15. Pria tidak boleh menyentuh wanita tanpa permisi. Ini berarti bahwa Anda tidak diperbolehkan untuk memegang tangan seorang wanita, menyentuhnya selama percakapan, dan mendorongnya atau mengambil tangannya di atas siku, kecuali untuk membantu dia untuk masuk ke dalam atau keluar dari mobil, atau menyeberang jalan.

16. Jika seseorang memanggil Anda dengan tidak sopan, Anda boleh tidak menjawab. Jadilah contoh akan perilaku beretiket dengan perilaku sosial yang sopan.

17. Pria yang dibesarkan dengan baik akan selalu menunjukkan rasa hormat terhadap wanita.

18. Di hadapan wanita, pria harus selalu meminta izin jika ingin merokok.

19. Siapa pun Anda — seorang direktur perusahaan, akademisi, seorang wanita tua, atau mahasiswa — ketika Anda memasuki ruangan, Anda harus menjadi orang pertama untuk menyapa semua orang di sana.

20. Hormati privasi setiap orang. Orang tua seharusnya tidak membaca surat-surat anak-anak mereka. Pasangan harus menunjukkan rasa hormat yang sama satu sama lain. Memeriksa kantong seseorang untuk mencari surat cinta, surat, dan hal-hal lain adalah tindakan yang sangat tidak sopan.

21. Tak perlu terlalu memaksa diri dalam fashion. Lebih baik memakai pakaian yang sopan dan layak, meskipun tidak trendi, daripada terlihat tak cocok dalam pakaian fashionable terkini.

22. Jika Anda dimaafkan setelah Anda meminta maaf, jangan lagi membahas hal tersebut hanya untuk menjelaskan permintaan maaf Anda. Yang penting adalah Anda tak lagi mengulanginya di masa depan.

23. Hindari tertawa dan berbicara terlalu keras, serta menatap orang yang tak dikenal.

24. Etiket di meja makan:


25. Jangan lupa mengucapkan terimakasih kepada orang yang Anda cintai, kerabat, dan teman-teman. Mereka membantu Anda bukan karena mereka harus, mereka melakukannya karena ingin. Tunjukkan bahwa Anda menghargai mereka.

26. Contoh Etika Bergaul dengan orang lain

Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat. Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya. Contoh Etika Bergaul dengan orang lain Mendudukkan orang lain pada kedudukannya dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai. Perhatikanlah mereka, kenalilah keadaan dan kondisi mereka, dan tanyakanlah keadaan mereka.

Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka. Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka. Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahankesalahannya dan tahanlah rasa benci terhadap mereka. Dengarkanlah pembicaraan mereka dan hindarilah perdebatan dan bantah membantah dengan mereka.

27. Contoh Etika Di Jalan

Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain karena takabbur. · Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Contoh Etika Di Jalan tidak mengganggu, yaitu tidak membuang kotoran, sisa makanan di jalan-jalan manusia, dan tidak buang air besar atau kecil di situ atau di tempat yang dijadikan tempat mereka bernaung.

Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal. Beramar ma`ruf dan nahi munkar. Ini juga wajib dilakukan oleh setiap muslim, masing-masing sesuai kemampuannya. Menunjukkan orang yang tersesat (salah jalan), memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan dan menegur orang yang berbuat keliru serta membela orang yang teraniaya. Perempuan hendaknya berjalan di pinggir jalan.

28. Contoh Etika Makan dan Minum

Berupaya untuk mencari makanan yang halal. Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan dengan ibadah, agar kamu mendapat kebaikan dari makan dan minummu itu. Mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu. Kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya.

Jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. Contoh etika makan dan minum memulainya dengan membaca Bismillah. Makan dengan tangan kanan dan dimulai dari yang ada di depanmu. Makan dengan tiga jari dan menjilati jari-jari itu sesudahnya. Tidak meniup makan yang masih panas atau bernafas di saat minum. Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum, pemilik makanan (tuan rumah) tidak melihat ke muka orang-orang yang sedang makan, namun seharusnya ia menundukkan pandangan matanya, karena hal tersebut dapat menyakiti perasaan mereka dan membuat mereka menjadi malu.

Tidak memulai makan atau minum sedangkan di dalam majlis ada orang yang lebih berhak memulai, baik kerena ia lebih tua atau mempunyai kedudukan, karena hal tersebut bertentangan dengan etika. · Jangan sekali-kali kamu melakukan perbuatan yang orang lain bisa merasa jijik, seperti mengirapkan tangan di bejana, atau kamu mendekatkan kepalamu kepada tempat makanan di saat makan, atau berbicara dengan nada-nada yang mengandung makna kotor dan menjijik-kan. Jangan minum langsung dari bibir bejana.

29. Contoh Etika Berbicara

Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan. Pembicaran dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan. Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu. Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar. Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di pihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.

Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa, menghindari perkataan buruk, menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara. Menghindari perbuatan menggunjing dan mengadu domba. Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, contoh etika berbicara tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.

Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan. Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara.
30. Contoh Etika Bertetangga

Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka, bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya. Kita memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di rumah, Kita jaga harta dan kehormatan mereka dari tangan-tangan orang lain dan hendaknya kita ulurkan tangan bantuan dan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan, serta memalingkan mata kita dari wanita mereka dan merahasiakan aib mereka.

Tidak melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu mereka, seperti suara radio atau TV, atau mengganggu mereka dengan melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi mereka. Contoh etika bertetangga jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang baik dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka. Selalu memberikan makanan kepada tetangga kita, turut bersuka cita di dalam kebahagiaan mereka dan berduka cita di dalam duka mereka. Kita jenguk bila ia sakit, kita tanyakan apabila ia tidak ada, bersikap baik bila menjumpainya; dan hendaknya kita undang untuk sayang kepada kita. Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka dan jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka, sabar atas prilaku kurang baik mereka terhadap kita.

Sekian blog dari saya sertakan saran dan kritik di kolom komentar dan semoga bermanfaat. Terimakasih (^_-). 

No comments:

Post a Comment