a. Tahun Jawa sebelumnya adalah Tahun Saka, yang
oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma Raja Mataram, diubah menjadi Tahun Jawa,
dengan berbagai perubahan sebagai berikut.
1. Perubahan disesuaikan dengan Tahun Hijriah, mengapa berselisih hitungan? Jika tahun 2006 Tahun Hijriah 1427, mengubah pada tahun Jawa 1939. Karena Sultan Agung mengubah pada tahun 78 Masehi atau 512 Hijriah. Dan hitungan tahun Saka tetap dilanjutkan, dihitung dari 0.
2. Tahun Saka hitungannya berdasarkan edar matahari atau sistem samsiah, sedangkan Tahun Jawa diubah persis dengan tahun Hijriyah yang Komariyah. Berarti usia setiap bulan 29-30 hari.
b. Nama Bulan (disesuaikan dengan bulan Hijriah dengan adaptasi Jawa).
1. Sura (diambil dari hari Asyura)
2. Sapar
3. Mulud (dari kata milad hari lahir Nabi)
4. Bakda Mulud
5. Jumadilawal
6. Jumadilakhir
7. Rejeb
8. Ruwah
9. Pasa
10. Sawal
11. Apit (diapit 2 hari raya)
12. Besar (ada hari raya Besar)
c. Nama-nama Hari
1. Akad
2. Senen
3. Slasa
4. Rebo
5. Kemis
6. Jemuwah
7. Setu
d. Pasaran
Dalam penanggalan Jawa selain ada perhitungan hari yang 7 hari dalam 1 minggu, ada satuan hitungan yang disebut pasaran. Sepasar ada 5 hari, semula untuk menandai hari diselenggarakannya pasar. Nama-nama Pasaran yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
e. Selapan
Kesatuan hitungan antara hari dan pasaran disebut selapan (yakni 36 hari). Misal hari Jum’at pasarannya Kliwon, maka untuk sampai hari dengan pasaran yang sama (Jum’at Kliwon berikutnya) ada 36 hari atau selapan.
f. Wuku
Pada penanggalan Jawa, setiap Minggu (7 hari) juga ada nama atau sebutan berdasarkan mitos kala, yaitu disebut wuku. Jadi, wuku berisi 7 hari (1 minggu). Sedangkan jumlah wuku ada 30. Jadi 1 Pawukon ada 30 minggu atau 30x7 = 210 hari.
Nama Pawukon
1. Sinta
2. Landep
3. Wukir
4. Kurantil
5. Tolu
6. Gumbreg
7. Warigalit
8. Warigagung
9. Julungwangi
10. Sungsang
11. Galungan
12. Kuningan
13. Langkir
14. Mandhasiya
15. Julungpujut
16. Pahang
17. Kuruwelut
18. Marakeh
19. Tambir
20. Madangkungan
21. Maktal
22. Wuye
23. Manail
24. Prangbakat
25. Bala
26. Wugu
27. Wayang
28. Kulawu
29. Dukut
30. Watugung
g. Windu
Dalam penanggalan Jawa ada hitungan dalam satuan 8 tahunan yang disebut Windu. Ada 8 nama tahun dalam satuan windu.
Nama tahun dalam satu Windu:
1. Alip (pertama)
2. Ehe (kedua)
3. Jimawal (ketiga)
4. Je (keempat)
5. Dal (kelima)
6. Be (keenam)
7. Wawu (ketujuh)
8. Jimakhir (ke delapan)
1. Perubahan disesuaikan dengan Tahun Hijriah, mengapa berselisih hitungan? Jika tahun 2006 Tahun Hijriah 1427, mengubah pada tahun Jawa 1939. Karena Sultan Agung mengubah pada tahun 78 Masehi atau 512 Hijriah. Dan hitungan tahun Saka tetap dilanjutkan, dihitung dari 0.
2. Tahun Saka hitungannya berdasarkan edar matahari atau sistem samsiah, sedangkan Tahun Jawa diubah persis dengan tahun Hijriyah yang Komariyah. Berarti usia setiap bulan 29-30 hari.
b. Nama Bulan (disesuaikan dengan bulan Hijriah dengan adaptasi Jawa).
1. Sura (diambil dari hari Asyura)
2. Sapar
3. Mulud (dari kata milad hari lahir Nabi)
4. Bakda Mulud
5. Jumadilawal
6. Jumadilakhir
7. Rejeb
8. Ruwah
9. Pasa
10. Sawal
11. Apit (diapit 2 hari raya)
12. Besar (ada hari raya Besar)
c. Nama-nama Hari
1. Akad
2. Senen
3. Slasa
4. Rebo
5. Kemis
6. Jemuwah
7. Setu
d. Pasaran
Dalam penanggalan Jawa selain ada perhitungan hari yang 7 hari dalam 1 minggu, ada satuan hitungan yang disebut pasaran. Sepasar ada 5 hari, semula untuk menandai hari diselenggarakannya pasar. Nama-nama Pasaran yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
e. Selapan
Kesatuan hitungan antara hari dan pasaran disebut selapan (yakni 36 hari). Misal hari Jum’at pasarannya Kliwon, maka untuk sampai hari dengan pasaran yang sama (Jum’at Kliwon berikutnya) ada 36 hari atau selapan.
f. Wuku
Pada penanggalan Jawa, setiap Minggu (7 hari) juga ada nama atau sebutan berdasarkan mitos kala, yaitu disebut wuku. Jadi, wuku berisi 7 hari (1 minggu). Sedangkan jumlah wuku ada 30. Jadi 1 Pawukon ada 30 minggu atau 30x7 = 210 hari.
Nama Pawukon
1. Sinta
2. Landep
3. Wukir
4. Kurantil
5. Tolu
6. Gumbreg
7. Warigalit
8. Warigagung
9. Julungwangi
10. Sungsang
11. Galungan
12. Kuningan
13. Langkir
14. Mandhasiya
15. Julungpujut
16. Pahang
17. Kuruwelut
18. Marakeh
19. Tambir
20. Madangkungan
21. Maktal
22. Wuye
23. Manail
24. Prangbakat
25. Bala
26. Wugu
27. Wayang
28. Kulawu
29. Dukut
30. Watugung
g. Windu
Dalam penanggalan Jawa ada hitungan dalam satuan 8 tahunan yang disebut Windu. Ada 8 nama tahun dalam satuan windu.
Nama tahun dalam satu Windu:
1. Alip (pertama)
2. Ehe (kedua)
3. Jimawal (ketiga)
4. Je (keempat)
5. Dal (kelima)
6. Be (keenam)
7. Wawu (ketujuh)
8. Jimakhir (ke delapan)
No comments:
Post a Comment