Saturday, July 11, 2020

Sejarah Photograpi Indonesia

Setelah sekian lama akhirnya saya bisa update blog lagi karena memang belum ada ide dan kecapean kerja berat dan masalah banyak. Kali ini kita akan membahas tentang photograpi yang ada di Indonesia ini karena saya pun penasaran akhirnya mencoba untuk meneliti dan mencari tau bagaimana sejarahnya. Kebanyakan sekarang masyarakat mulai menyukai dunia photo sebagai hobi atau pekerjaan tetap namun ada juga yang hanya menggunakannya untuk hiburan semata.
Cukup basa basinya mari kita mulai dengan definisi kemudian lanjut ke sejarahnya.

Definisi Photograpi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos": cahaya dan "grafo": melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Atau bisa juga Fotografi berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan grafis yang berarti gambar. Dengan berkembangnya teknologi digital yang sangat pesat saat ini bahkan hampir semua orang. Secara harfiah fotografi bisa diartikan sebagai teknik melukis dengan cahaya. Fotografi merupakan gabungan ilmu, teknologi, dan seni. Perpaduan yang harmonis antara ketiganya bisa menghasilkan sebuah karya yang mengagumkan. Tentunya dengan skill serta sentuhan seni sang fotografer, sebuah foto bisa menjadi berarti.

Sejarah Photograpi

a. Era 1000 M


Kita mencatat nama Al Hazen, seorang pelajar berkebangsaan Arab yang menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil, hal ini dikemukakannya pada tahun 1000 M.

b. Era 1400 M


Kurang lebih 400 tahun kemudian, Leonardo da Vinci juga menulis mengenai fenomena yang sama. Namun, Battista Della Porta, juga menulis hal tersebut sehingga dia yang dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera melalui bukunya, Camera Obscura.

c. Awal abad 17

Ilmuwan Italia, Angelo Sala menemukan bahwa bila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam. Bahkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut ia telah berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama. Hanya saja masalah yang dihadapinya adalah menyelesaikan proses kimia seteah gambar-gambar itu terekam sehingga permanen.

d. Era tahun 1727

Pada 1727, Johan Heinrich Schuize, profesor farmasi dari Universitas di Jerman juga menemukan hal yang sama pada percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan bahwa komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya dan bukan oleh panas.

e. Era tahun 1800

Pada tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris, bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra yang telah melalui lensa pada kamera obscura yang sekarang ini disebut kamera, tapi hasilnya sangat mengecewakan. Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schuize membuat gambar-gambar negative pada kulit atau kertas putih yang telah disaputi komponen perak dan menggunakan cahaya matahari sebagai penyinaran. Tahun 1824, setelah melalui berbagai proses penyempurnaan oleh berbagai negara, akhirnya Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograph berhasil membuat gambar permanen pertama yang disebut “FOTO”. Selanjutnya secara bertahap, fotografi berkembang ke arah penyempurnaan teknik dan kualitas gambarnya sampai pada akhir abad ke-19 fotografi telah mencapai kualitas hasil yang mendekati seperti yang dikenal sekarang.

Namun, sebenarnya perkembangan foto seni di Indonesia sendiri telah berkembang di akhir abad 18. Orang Indonesia yang telah membuat foto-foto indah menawan di dalam studio maupun di alam bebas, foto-foto itu jelas sekali bernapaskan seni seperti yang dikenal sekarang.

Sejarah Photograpi Indonesia

Kassian Cephas, lahir di Yogyakarta, 15 Januari 1845. Oleh banyak pihak diakui sebagai fotografer pertama Indonesia. Fotografer lainnya yang ada di Indonesia sebagian adalah keturunan Belanda. Kassian Cephas yang tinggal dan punya studio di Yogyakarta juga merupakan “pemotret resmi” Kraton Yogyakarta.4 Selain itu, ada pula Ansel Adam seorang “fine art photographer” Amerika terbesar dari abad ke-20. Ansel adam tidak hanya dihargai dari karya foto-fotonya saja, juga dari dedikasinya dalam dunia pendidikan fotografi. Ansel bersama Fred Archer pada 1940-an memperkenalkan suatu metode yang dikenal dengan nama zone system (ZS). Metode temuan Ansel ini secara umum adalah proses terencana dalam pembuatan foto, mulai dari pra-visualisasi kemudian mengkalkulasi pencahayaan secara tepat sampai memproses film secara akurat. Hasil akhirnya adalah negative foto yang prima sebagai pondasi utama membuat cetakan foto yang berkualitas juga maksimal. Era reformasi yang dimulai pada tahun 1998 di Indonesia telah membawa dampak yang besar bagi segala aspek di masyarakat.

Jadi, pada dasarnya penemuan photograpi ini memang secara bertahap dan diubah sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi yang tepat.

Sekian dulu blog dari saya maaf kalau ada salah kata silahkan komentar di bawah kalau ada kekurangan atau follow akun saya di Hubungi Kami. Terimakasih (^_-)