Pages

Friday, May 31, 2019

Sistem Kerja Wajib (Kerja Rodi)

Related image

Setelah lebih kurang 200 tahun berkuasa, akhirnya VOC (Kompeni) mengalami kemunduran dan kebangkrutan. Hal ini disebabkan banyak biaya perang yang dikeluarkan unruk mengatasi perlawanan penduduk, dan timbulnya persaingan dengan kongsi-kongsi dagang yang lain. Faktor-faktor itulah, akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799 secara resmi VOC dibubarkan. Kekuasaan VOC kemudian diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda. Hal ini karena tidak langsung mempengaruhi koloni Belandad i Indonesia.


Perubahan politik yang terjadi di Belanda, merupakan pengaruh revolusi yang dikendalikan oleh Prancis. Dalam revolusi tersebut, kekuasaan Raja Willem V runtuh, dan berdirilah Republik Bataaf. Tidak lama kemudian Republik Bataaf juga dibubarkan dan Belanda dijadikan kerajaan di bawah pengauh Prancis, sebagai rajanya adalah Louis Napoleon kemudian mengirim Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal dengan tugas uatama mempertahankan pulau Jawa dari ancaman Inggris. Juga diberi tugas mengatur pemerintahan di Indonesia.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Daendels mengambil beberapa langkah anatara lain sebagai berikut.

  • -          Menarik orang-orang Indonesia untuk dijadikan tentara.
  • -          Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
  • -          Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon.
  • -          Membangun benteng-benteng.
  • -          Membangun jalan raya dari anyer sampai Panarukan, yang panjangnya ± 1.000 km.


Untuk mewujudkan langkah tersebut, Daendels menerapkan sistem kerja wajib (kerja rodi).
Disamping kerja wajib, untuk memperoleh dana guna menghadapi Inggris, Daendels melakukan beberapa cara, antara lain sebagai berikut.

  • -          Melaksanakan contingen stelsel, yaitu pajak yang harus dibayar oleh rakyat dengan menyerahkan hasil bumi.
  • -          Menetapkan verplichte leverentie, yaitu kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditetapkan.
  • -          Melaksanakan preanger stelsel,yaitu kewajiban yang dibebankan kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi.
  • -          Menjual tanah-tanah negara kepada pihak swasta asing, seperti kepada Han Ti Ko seorang pengusaha Cina.


Daendels dikenal sebagai penguasa pemerintah yang sangat disiplin, keras dan kejam. Selain itu, akibat tindakannya menjual tanah milik negara kepada pengusaha swasta asing, berarti ia telah melanggar undang-undang negara. Oleh karena itu, pemerintah Belanda memanggil pulang Daendels ke negeri Belanda. Daendels berkuasa di Indonesia pada tahun 1808 – 1811. Sebagai pengganti Daendels adalah Janssens sebagai gubernur jenderal di Indonesia. Janssens ternyata sangat lemah dan kurang cakap dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat dikalahkan oleh Inggris dan harus menandatangani perjanjian di Tuntang yag terkenal dengan nama Kapitulasi Tuntang.

2 comments: