Aqiqoh dan piton-piton merupakan bentuk syukur kita
kepada Tuhan SWT atas Rahmatnya karena telah memberikan kita keturunan yang
sehat tidak kurang satu apapun. Dalam acara tersebut biasanya kita akan
membutuhkan komponen penting demi berlangsungnya acara yaitu seperti persiapan
piton-piton atau tujuh hari kelahiran sang bayi dan ucapan penting untuk
ditempel di kotak nasi. Untuk itu di blog ini saya akan memudahkan Anda yang
ingin mempercepat pengurusan acara tersebut dengan mengupload templatenya dalam
bentuk rar yang perlu Anda ekstrak
,linknya di bawah ini silahkan kik tulisan unduh di bawah ini...
Pages
▼
Monday, January 7, 2019
Contoh Ringkasan Drama, Novel, Dan Cerpen
Bahasa Indonesia merupakan materi terpenting dalam pendidikan. Dan di
dalamnya terdapat pengertian atau materi tentang novel, drrama, dan cerpen. Mungkin
kita sering diminta atau disuruh untuk membuat salah satu dari 3 materi bacaan
yang diterangkan atau tertera di buku. Nah, pada kali saya akan menjelaskan dan
memberikan beberapa contoh ringkasan novel, drama, dan cerpen. Sebagai berikut.
Novel
Pengertian Novel
Novel adalah karangan prosa yang
panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di
sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Penulis novel
disebut novelis.
Genre novel digambarkan memiliki "sejarah yang berkelanjutan dan
komprehensif selama sekitar dua ribu tahun”.
Pandangan ini melihat novel berawal dari Yunani dan Romawi Klasik, abad
pertengahan, awal roman modern, dan tradisi novella. Novella adalah suatu
istilah dalam bahasa Italia untuk menggambarkan cerita singkat, yang dijadikan
istilah dalam bahasa Inggris saat ini sejak abad ke-18. Ian Watt, sejarawan
sastra Inggris, menuliskan dalam bukunya The Rise of The Novel (1957) bahwa
novel pertama muncul pada awal abad ke-18. Miguel de Cervantes, penulis Don
Quixote, sering disebut sebagai novelis Eropa terkemuka pertama di era modern.
Bagian pertama dari Don Quixote diterbitkan tahun 1605.
Contoh :
Bumi Manusia "Sebuah Jendela ke Masa Lalu" by Pramoedya Ananta
Toer
Title: Bumi Manusia (The Earth of Mankind)
Author: Pramoedya Ananta Toer
Publisher: Lentera Dipantara
Published: 2005 (first published 1975)
Pages: 535p
ISBN: 9789799731234
Namanya minke (baca: Mingke), tokoh yang
digunakan oleh Pram untuk menggambarkan Indonesia di akhir 1800 hingga awal
1900 yang oleh sejarah kita tercatat sebagai masa awal Kebangkitan National.
Diceritakan dengan latar Surabaya dan Wonokromo serta beberapa kota lain di
Provinsi yang kita kenal sekarang dengan nama Jawa Timur. Zaman yang
digambarkan Pram dalam buku ini, mungkin sekilas pernah kita pelajari lewat
pelajaran sejarah di sekolah, namun karena metode yang saya temukan hanyalah,
mencatat buku sampai habis, maka hanya sedikit ingatan yang tersisa dari
halaman-halaman buku yang entah dimana sekarang. Kisah Minke bermula di tahun
1898, saat itu dia adalah siswa H.B.S, sebuah sekolah Belanda. Ia mengaku
pribumi, namun semua orang tahu, untuk masuk ke H.B.S, kalau bukan totok (orang
Eropa asli) atau Indo (campuran), pastilah si pribumi dijamin oleh sebuah
kedudukan yang cukup tinggi. Minke tak pernah mengakui jaminan itu, Ia memperkenalkan
dirinya sebagai Minke, tanpa nama keluarga, seorang pribumi.
Sebagai seorang pribumi, Minke membaca dan
menulis dalam bahasa Belanda sebanding bahkan lebih baik dari mereka yang
berdarah totok. Lalu suatu ketika, atas ajakan teman sekelasnya, Minke
berkunjung ke sebuah rumah mewah, jenis rumah yang tak pernah dimasukinya dan
yang ia yakini adalah milik orang Belanda. Kunjungannya itu mengenalkannya
pada Annelies, seorang gadis yang digambarkan Pram menandingi kecantikan
bidadari yang turun dari kayangan. Minke pun jatuh cinta. Seakan nasib berpihak
padanya, Ibu gadis itu, yang dikenal dengan nama Nyai Ontosoroh seperti
mendukung keberadaannya di rumah itu, mendorong Annelies untuk menemani Minke
mengelilingi rumah mereka yang berujung pada semakin terperosoknya Minke dalam
kekaguman akan kecantikan Annelies.
Sebutan Nyai, pada masa kolonial Belanda
berarti gundik, simpanan orang Eropa, tidak dinikahi secara resmi, tetapi
tinggal serumah dan bahkan melahirkan anak-anak berdarah campuran. Posisi Nyai
ini dianggap lebih beruntung dari perempuan pribumi lainnya secara ekonomi,
tetapi secara moral sangat direndahkan. Begitulah image Nyai
Ontosoroh dimata orang. Ia tinggal bersama Robert Mellena dan Annelies,
anak-anak hasil hubungannya dengan Herman Mellena. Nyai memimpin rumahnya
sendiri, karena Herman Mellena jarang pulang, Ia mempertahankan bisnisnya
dengan kepandaian ala Eropa. Nyai Ontosoroh memang berdarah Pribumi, tetapi
tutur kata, budaya, pengetahuan dan kecakapannya sebanding dengan wanita Eropa
yang terpelajar. Dalam sekali kunjungan, Nyai Ontosoroh menilai Minke sebagai
anak muda yang baik dan bisa diandalkan, Ia pun memaksa Minke tinggal bersama
mereka. Demikianlah Minke pun masuk ke dalam lingkungan Nyai Ontosoroh dan
Annelies.
Drama
Pengertian
Drama
Drama merupakan genre (jenis) karya sastra
yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita
kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang
dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara
khusus ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa
sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton. Drama
memerlukan kualitas komunikasi, situasi dan aksi. Kualitas tersebut dapat
dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh
dan dalam pada sebuah pementasan drama.
Contoh Drama
“ PETANG di
TAMAN ”
K a r y
a
: Iwan Simatupang
Para Pemain
Orang Tua,
OT :
Lelaki
Separuh Baya, LSB :
Penjual
Balon,
PB
:
Wanita,
W
:
Pemuda,
Pa
:
Pemudi,
Pi
:
Berlaku
: Di sebuah
taman, dalam jangka waktu kurang lebih
satu jam, terus menerus.
Lelaki
Mau hujan.
Orang
Tua Apa ?
Lelaki
Hari mau hujan. Langit mendung.
Orang
Tua Ini musim hujan ?
Lelaki
Bukan. Musim kemarau.
Orang
Tua Dimusim kemarau, hujan tak turun.
Lelaki
Kata siapa ?
BUNYI GURUH
Orang
Tua Ini bulan apa ?
Lelaki
Entah.
Orang
Tua Kalau begitu saya benar. Ini
musim hujan.
Lelaki
Bulan apa kini rupanya ?
Orang
Tua Entah.
Lelaki
Kalau begitu, saya benar, ini musin kemarau.
Orang
Tua Salah seorang dari kita mesti
benar.
Lelaki
Kalau begitu, baiklah saya kalah. Ini musim hujan.
Orang
Tua Tidak, tidak ! Yang lebih
tua mesti tahu diri, dan mengalah. Ini musim kemarau.
BUNYI GURUH
Orang
Tua Kita sama-sama kalah.
Lelaki
Maksudmu, bukan musim hujan, dan bukan pula musim kemarau ?
Orang
Tua Habis mau apa lagi ?
Lelaki
Beginilah, kalau kita terlalu gila hormat.
Orang
Tua Maumu bagaimana ?
Lelaki
Ah, kita boleh lebih kasar sedikit.
Orang Tua
Lantas.
Lelaki
Akan lebih jelas, musim apa sebenarnya kini.
Orang
Tua Dan kalau sudah bertambah jelas ?
Lelaki
(DIAM)
Orang
Tua (MERENUNG) Dan kalau
segala-galanya sudah ber-tambah jelas, maka kitapun sudah saling
bengkak-bengkak, karena barusan saja telah cakar-cakaran. Dan siapa tahu, salah
seorang dari kita tewas pula dalam cakar-cakaran itu. Atau keduanya kita. Dan
ini semua, hanya oleh karena kita telah mencoba meng-ambil sikap yang agak
kasar terhadap sesama kita (TIBA-TIBA MARAH) Bah ! Persetan dengan segala
musim! Dengan segala musim !
BUNYI GURUH. TAK BERAPA LAMA MASUK PENJUAL
BALON, BALON-BALONYA BERANEKA WARNA.
Orang
Tua (KEPADA PB) Silahkan duduk.
Penj. Balon
(BIMBANG, MASIH SAJA BERDIRI)
Orang
Tua Ayo, silahkan duduk ! (MENEPI DI
BANGKU)
Lelaki
Tentu saja dia menjadi ragu-ragu bapak buat.
Orang
Tua Kenapa ?
Lelaki
Pakai silahkan segala ! Ini kan taman ? (TIBA-TIBA MARAH) Dia duduk,
kalau dia mau duduk. Dan tidak duduk kalau dia memang tidak mau duduk.
Habis perkara ! Bah! (MELIHAT DENGAN GERAM KEPA-DA PB)
Penj. Balon
(DUDUK)
Lelaki
(MASIH MARAH) Mengapa kau duduk ?
Penj. Balon
Eh… karena saya mau duduk.
Cerpen
Pengertian Cerpen
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai
cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat
dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih
panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena
singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra
seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan
dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis. Cerita
pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang
dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan
lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai
sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann
dan Anton Chekhov.
Contoh Cerpen
Di Tubuh Tarra Dalam
Rahim Pohon
DI PASSILIRAN2 ini,
kendati begitu ringkih, tubuh Indo3tidak pernah
menolak memeluk anak-anaknya. Di sini, di dalam tubuhnya—bertahun-tahun kami
menyusu getah. Menghela usia yang tak lama. Perlahan membiarkan tubuh kami
lumat oleh waktu—menyatu dengan tubuh Indo. Lalu kami akan berganti menjadi
ibu—makam bagi bayi-bayi yang meninggal di Toraja. Bayi yang belum tumbuh
giginya. Sebelum akhirnya kami ke surga.
Beberapa hari yang lalu, kau meninggal—entah sebab apa.
Kulihat kerabatmu menegakkan eran4 di tubuh Indo untuk mereka panjati.
Sudah kuduga, kau keturunan tokapua5, makammu harus
diletakkan di tempat tinggi. Padahal kau, aku, dan anak-anak Indo yang lain,
kelak di surga yang sama.
Pagi-pagi sekali, kau berdiri di ambang bilik—mengetuk
pintu ijukku yang rontok sebab bertahun-tahun tak diganti.
”Boleh masuk?”
Aku mengangguk, takut salah bicara dan kau akan murka.
Bagi tomakaka’6 sepertiku, tak ada yang lebih hina
dari salah bertutur kepadamu.
”Maaf,” bukamu, ”sudah seminggu saya di sini, tapi saya
sepertinya masih sangat asing.”
”Saya dan anak-anak Indo yang lain juga minta maaf, kau
tahulah kami ini hanya tomakaka, bahkan ada tobuda7,
tak seberapa nyali kami untuk melancangi kaum junjungan sepertimu.”
Air matamu jatuh, luruh satu demi satu. Apa yang salah
dariku, atau darimu, Runduma? Iya, kutahu namamu dari Indo, malam setelah kau
makam di tubuhnya, Indo menerakan segala perihal kau, mesti tak jelas dan tentu
saja samar-samar. Kau membawa banyak luka dari dunia?
”Di dunia, saya junjunganmu. Tapi di sini beda…,” kau
menggantung, wajahmu kian rusuh, adakah yang kisruh di pikiranmu? Kemudian,
tangisanmu keras, bertambah deras buyar air matamu.
”Lola Toding?”
Aku tergagau. Kau tahu namaku? Ah ya, pasti Indo yang
memberi tahu. Kau duduk geming—wajahmu tampak ragu.
”Ceritalah!” terkaku, dan aku yakin kau ingin menerakan
sesuatu.
”Jangan sampai yang lain tahu, kau bisa menjaga rahasia,
kan?”
Aku mengangguk meyakinkanmu. Kau menimpalkan senyuman
lantas memulai kisahmu, dengan dada yang kelihatan sesak. Koyak.
Tongkonan8 tampak gegap malam itu. Suara-suara
riuh. Wajah-wajah penuh peluh. Orang-orang berlibat bicara. Sesaat situasi
menegang ketika seorang lelaki paruh baya memegang leher baju pemuda yang
wajahnya kusut.
”Pemuda kusut itu ambe9ku.” Kausela
ceritamu sendiri. Aku mengangguk, memberimu isyarat melanjutkan cerita.
Ambemu diam dalam simpuhnya. Ia tertssunduk lesu. Matanya
berkaca-kaca seperti hendak marah namun tak sanggup.
”Dia sudah menyalahi pemali mappangngan buni10. Ia berzinah,” geram lelaki paruh baya itu. Dia
kakekmu, Runduma? Betul. Kau mengangguk.
Ambe dan indomu pacaran. Bukan lantaran mereka saling
mencintai sehingga adat tak adil padanya. Bukan. Seperti yang kauterakan;
orangtuamu itu kedapatan saling tindih di semak belakang tongkonan sebelum
resmi menikah. Untung yang menemukan mereka kerabatmu juga sehingga tak ia
sebar kabarnya ke penjuru kampung.
Pagi mulai beranjak menjejak siang. Kutahu itu dari getah
putih yang mulai tak deras mengucur dari tubuh Indo. Ceritamu belum selesai.
”Besok saya lanjutkan, Toding,” cetusmu.
”Kau janji?”
”Pasti saya cerita!”
”Janji jangan panggil Toding, itu nama lelaki, nama
ayahku. Lola saja,” gelakku.
Kau tersenyum, tampak geli mendengarku.
Awan Agustus meriung di langit Toraja. Derau angin
merontokkan rambut-rambut Indo yang kecoklatan. Aku duduk di ambang bilik,
melempar tatap sejauh mungkin. Sebentar lagi, mungkin jelang beberapa hari
Toraja akan riuh. Kudengar kabar, keluarga Allo Dopang akan mengadakan rambu
solo11 untuk
mayat tanggungannya yang masih sakit dalam tongkonan. Ingin rasanya aku
mengajakmu ke sana. Paling tidak, di sana kita akan melepas rindu pada sanak
kerabat. Bukankah, bagi kita anak-anak Indo, surga kecil adalah senyuman
kerabat. Atau kau ingin bertemu orangtuamu? Ikutlah denganku, Runduma, aku
yakin acaranya pasti meriah. Akan ada puluhan kerbau yang dipotong, babi juga
pasti banyak.
”Toding,” tegurmu melamurkan lamunku. Aku berbalik badan.
Menatapmu tajam.
”Eh, maaf, maksud saya, Lola,” tambahmu lekas.
”Ada apa? Mau melanjutkan yang tak sampai waktu itu?”
”Punya waktu?”
”Silakan,” timpalku tanpa menjawab basa-basi mu.
Ambemu tokapua, sama seperti indomu, tak ayal, rampanan
kapa12 harus
dihelat mewah di tongkonan mereka. Tak boleh tidak. Kalau lancang menghindar,
tulah akan menimpa. Katamu, kematianmu berawal dari sana. Kendatipun bukan
pokok perkara, pernikahan mewah orangtuamu yang membuatmu mati sebelum sempat
mengecapi dunia lebih lama. Sama sepertiku. Seperti anak-anak Indo yang lain.
”Pernikahan mereka lancar, hingga saya lahir dan berusia
lima bulan. Semuanya berakhir begitu saja.” Kau tersedu. Tidak dapat
melanjutkan kalimatmu. Lelaki dapat koyak juga, batinku. Tak sadar, kini kau
telah merasuk dalam pelukanku.
Malam itu, malam terakhirmu di dunia. Kau mengembuskan
napas penghabisan di tangan kedua orangtuamu. Mereka tak pernah akur setelah
rahasia pernikahannya terbongkar. Ambemu menanggung borok utang. Sebagai kaum
bangsawan, ambemu wajib membayar dengan dua belas kerbau dewasa untuk
menyunting indomu. Jadilah ia memungut uang di kiri-kanan, tentu dengan bunga
yang tinggi. Setelah lebih setahun pernikahan mereka utang ratusan juta itu
belum juga dapat ambemu lunasi. Ia jadi sering marah. Memukuli dan mengumpati
indomu. Kau sial malam itu, Runduma. Dari gendongan indomu kau terpental
setelah ambemu tak lagi meredam amarahnya sehingga ia melompat dan mendorong
indomu hingga tersungkur. Indomu meringis. Kepalamu mendabik keras lantai
tongkonan. Sesaat hening. Kemudian suasana keruh. Rusuh. Ambemu kalap.
Gelagapan. Indomu merasukkan tubuhmu ke gendongannya.
”Saya merasa napasku berat malam itu. Lalu
tersengal-sengal,” katamu, dan kau semakin rapat dalam pelukanku.
”Kau ingat semuanya?” tanyaku penasaran.
”Tidak semua, tapi beberapa kejadian di jelang kematianku
masih kuingat meski agak samar,” jelasmu.
Ambemu panik. Indomu jangan ditanya lagi. Ia kehilangan
daya ketika melihat tangannya yang menadah kepalamu memerah darah. Di
gendongannya kau dibawa lari ke muka tongkonan, ia berteriak.
Sunday, January 6, 2019
Contoh Surat Permohonan Haji
Hal : Permohonan Berangkat CJH Lansia Madiun, 03 Januari 2019
Kepada
Yth.
Kepala Kantor Kementrian Agama
Kabupaten
Madiun
Yang
bertanda tangan di bawah ini CJH Lansia Kabupaten Madiun :
Nama :
Santi Binti Kumar
Nomor Porsi : 1300798272
Alamat :
Ds. Pilangrejo
No. Tlp/HP : 085 780 xxx xxx (Anto anak)
Menyadari kondisi kesehatan dan usia
yang telah lanjut, mohon dapatnya saya diberangkatkan untuk menunaikan Ibadah
Haji pada Musim Haji Tahun 1440 H/2019 M.
Sebagai
bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan Dokumen CJH Lansia dan pendamping
saya sebagai berikut:
1. Dokumen
CJH Lansia :
a. Photo
Copy setoran awal BPIH
b. Photo
Copy KTP, KK, Buku Nikah, Ijazah, dan Akte Kelahiran
Demikian
atas terkabulnya permohonan ini disampaikan banyak terima kasih.
Pemohon
Santi
Contoh Laporan Study Tour SD
Nama : FUAD
KHOIRUL HAMDANI
Kelas : VI A
No. Absen : 14
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat. Sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan study tour ini.Kami menyadari bahwa keterbatasan
pengetahuan dan pemahaman tentang daerah Jawa Timur,menjadikan keterbatasan
saya pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini,oleh
karena itukritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan laporan ini.Harapan saya,semoga laporan study tour
ini membawa manfaat bagi kita,setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala
berpikir kita tentang daerah Jawa Timur.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak dalam proses pembuatan
laporan study tour ini.
A. Latar Belakang
Study tour
adalah salah satu kegiatan yang tidak wajib.Dengan adanya laporan ini,kita
dapat mengerti perkembangan wisata secara nyata,dan dapat pula mengembangkan
daya pikir atu imajinasi kita.Kegiatan tersebut merupakan program yang telah
dibimbing dan dapat digolongkan dalam ekstrakurikuler sekolah. Sehingga dengan
adanya wisata,selain akan menambah wawasan,juga dapat di jadikan kegiatan
refresing.
B. Tujuan
Penulisan
*Memperkarya wawasan siswa
terhadap lingkungan.
*Dapat mengetahui
pengetahuan tentang sejarah suatu tempat.
*Dapat mengetahui manfaat
dibangunnya suatu tempat.
C. Tempat
Kunjungan Study Tour
*Eco Green
*Jatim Park 2
*Pasar Buah Dewi Sri
D. Alasan Memilih Tempat Kunjungan
*Daerah yang tidak
strategis, sehingga tidak mudah di jangkau.
*Untuk mengetahui informasi
secara mendetail tentang lokasi tersebut.
E. Peserta
Kegiatan Study Tour
Peserta
pelaksanaan Study tour tahun 2018/2019 dari rombongan SDN Banjarejo di ikuti siswa/siswi
kelas 6 beserta guru pendamping di setiap busnya.
STUDY
TOUR MALANG
(Jatim
Park 2 & Eco Green)
Pada hari
Rabu tanggal 12 Desember 2018,saya dan teman teman kelas 6 SDN Banjarejo Madiun
sedang berwisata di Kota Batu, Malang Jawa Timur yaitu bagian Jatim Park 2, Eco
Green dan pasar Dewi Sri. Saya dan rombongan berangkat pukul 03.00
WIB.Perjalanan kira kira menempuh waktu 6 jam.Pada saat pukul 05.00 pagi,saya
dan rombongan berhenti di Masjid untuk sholat subuh. Setelah sholat subuh saya
dan rombongan kembali melanjutkan perjalan.Di perjalan saya sangat kagum dengan
pemandangan alam yang sangat indah.Waktu menunjukan pukul 09.00 WIB, Kami pun
berhenti untuk sarapan pagi di rumah makan Fariz,Kota Batu,Malang. Saat di
rumah makan,kami berfoto foto ria dirumah makan Fariz.
Setelah
di rumah makan,kami melanjutkan perjalanan ke Jatim Park 2 & Eco Green.
Setelah sampai di tempat tujuan, saya dan rombongan menunggu kira kira 10
menit. Sambil menunggu kami berfoto foto ria di sekitar museum satwa.Lalu kami
menuju di taman Eco Green dengan berjalan kaki.Disana kami diberi tiket yang
dipakaikan ditangan. Disana kami melihat lihat berbagai hewan dan tumbuhan.Ada
gajah yang terbuat dari televisi bekas,ada juga badak yang terbuat dari tiga
mobil bekas.Setelah itu kami menuju ruangan seperti layaknya museum.Disana ada
berbagai hewan hewan kecil yang sangat langka,disana juga kita berfoto foto
ria.Ditaman Ecco Green kami diajarkan bagaimana cara mengolah sampah yaitu
sampah organik dan anorganik.
Kami pun
sampai di lokasi ke dua yaitu jatim park 2.Disana ada berbagai hewan langka
seperti,Harimau,Singa,Monyet,Zebra,Jerapah,Unta,Gajah,Badak,Flamingo,dan
berbagai Burung langka, serta hewan hewan langka lainnya.Kami pun merasa senang
karena bisa berfoto foto riang gembira dijatim park 2Kami pun melanjutkan
perjalanan dengan melihat bioskop yaitu melihat cerita Hanoman yang sangat
mengagumkan dan seru.Pada saat pukul 12.00/13.30 WIB, kami diizinkan untuk
menaiki wahana dan istirahat makan siang serta sholat dhuhur. Kami menaikki
wahana Tsunami,Gurita dan Roller coaster.
Waktu
menunjukan pukul 13.30 kami pun melanjutkan perjalanan ke Museum Satwa.Disana
kami melihat berbagai lukisan hewan langka,hewan langka palsu,dan ruangan yang
unik bertema hewan dan tumbuhan.Disana kami berfoto foto ria bersama teman
teman ku.Pada saat pukul 15.00 kami melanjutkan perjalanan yaitu di Tempat oleh
oleh Brawijaya. Disana kami membeli oleh oleh ada
baju,keripik,sandal,boneka,buah apel dan lain lain. Setelah itu kami menuju
tempat makan Brawijaya untuk makan sore.Setelah itu mandi dan melanjutkan
perjalanan ke pasar buah Dewi Sri.
Dipasar
buah Dewi Sri,kami membeli buah buahan lagi. Waktu menunjukkan pukul 17.30 kami
pun menuju masjid terdekat untuk sholat maghrib.Setelah sholat maghrib, kami
melanjutkan perjalanan pulang ke madiun.Saat di dalam bus kami diberikan obat
anti mabuk perjalanan.Disaat perjalanan kami pun mengantuk dan akhirnya tidur karena
kami sangat kelelahan.Perjalanan Madiun/Malang kira kira 6 jam lamanya.Tak
terasa sudah sampai di Madiun saat pukul 23.00, Kami pun segera turun dari bus
dan menemui
orang tua yang sudah menjemput kami.Itulah laporan saya saat sedang berwisata
di Jatim Park 2 & Eco Green
Puji
syukur kehadirat Allah SWT atas kemudahan dalam pembuatanlaporan Study tour ini
sehingga dapat kami selesaikan tugas penulisan laporan ini dengan baik.Dalam
penyusunan laporan ini jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penguraian
tulisan atau kalimat dan yang lainnya,saya mohon maaf sebesar besarnya.Atas
kritik dan saran kami pada laporan ini,kami mengucapkan banyak terima kasih
sehingga laporan ini dapat lebih sempurna.
A. Kesimpulan
Dengan adanya objek objek
wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah
Wisatawan dari mancanegara
maupun domestik,sehingga dapat menambah dana devisa
Di daerah Malang,Jawa Timur
pada khususnya.
B. Saran
Perlu
ditingkatkannya tenaga tenaga profesional dalam bidang kepariwisataan yang
memiliki pengalaman,keterampilan,dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan
cara mendirikan perguruan tinggi paiwisata,pendidikan menengah pariwisata,pusat
penelitian dan pengembangan pariwisata
(Foto Kalian Selama di Tempat Wisata)